Minggu, 06 Februari 2011

Membangun Kepercayaan Guru dan Murid

0

TRUST – Kepercayaan adalah unsure paling penting yang harus ada dalam hubungan murid dan guru. Jika murid tidak memiliki kepercayaan yang bulat dan mendalam kepada gurunya, maka sebaik apapun kemampuan guru menguasai materi, tak akan banyak berpengaruh banyak pada keberhasilan pendidikan. Murid mungkin menguasai mata pelajaran dengan baik, tetapi tidak berhasil membangun jiwanya. Kualitas pribadinya tidak berkembang dan ketaatannya pada nilai-nilai yang dibangun guru hanya berlaku selama guru tersebut masih memiliki kepribadian.

Menancapnya kepercayaan yang kuat dalam dada setiap siswa akan melahirkan dorongan untuk melihat, mendengar, meniru dan menghayati setiap tutur dan perilaku guru. Mereka memiliki sikap positif terhadap guru, mencintainya dan menjadikannya sebagai figur teladan. Jika guru mengembangkan hubungan yang hangat dan empatik, maka murid akan mengarahkan diri mereka masing-masing untuk siap memperhatikan dan mematuhi setiap yang mereka dengar dari gurunya.
Ini berarti, sekiranya guru tidak memiliki keterampilan mengajar yang memadai, sementara kualitas pribadi figur yang layak diteladani dan dipercaya mampu menjalin kedekatan emosi dengan murid, maka proses pembelajaran dan pendidikan akan tetap berlangsung efektif. Kata-kata guru akan tetap berpengaruh kuat pada diri murid meski suara mereka lemah dan cara penyampaiannya tidak atraktif.
Jika ini terjadi, insya Allah, guru mampu mengelola para muridnya di kelas secara mandiri dan efektif. Tidak perlu dua orang guru untuk mengelola satu kelas yang terdiri dari 40-50 orang murid di dalamnya, sekalipun untuk SD kelas bawah.
Apa jumlah murid sebanyak itu tidak menciptakan keributan? Jawabnya sederhana. Jika kelas tidak efektif, 24 murid dengan 2 guru sekalipun tetap menghasilkan kegaduhan. Sebaliknya kelas besar yang efektif akan menciptakan iklim pembelajaran yang sangat kondusif dan dinamis. Chua Chu Kang, sebuah sekolah dasar di Singapura menerapkan pembelajaran kelas besar dan hasilnya.....luar biasa, baik dari segi karakter maupun kompetensi.
Artinya, bukan rasio guru-murid yang menjadi faktor penentu utama keberhasilan kelas. Rasio guru 1:10 tidak menunjukkan kualitas apapun bagi sebuah sekolah jika guru tidak mempunyai kemampuan dipercaya (trust worthiness) yang tinggi dan kualitas hubungan yang hangat. Sama seperti laboratorium bahasa atau komputer, kehadirannya tidak serta merta menjadikan sekolah memiliki kualifikasi tinggi jika perubahan fisik tidak disertai dengan perubahan paradigma dan cara berpikir. Itu sebabnya, perlu kerjasama yang baik antara guru dan orangtua agar setiap murid memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada guru.

0 komentar:

Posting Komentar